Surat
I. Pengantar
i. Genre Surat
Surat Paulus
Roma
1 & 2 Korintus
Galatia
Efesus
Filipi
Kolose
1 & 2Tesalonika
1 & 2Timotius
Titus
Filemon
Surat khusus
Ibrani
Surat Umum
Yakobus
1 & 2 Petrus
1- 3 Yohanes
Yudas
Ada 13 surat Paulus; Surat Ibrani yang seringkali dihubungkan dengan Paulus tetapi dimaksukkan dalam surat umum.
Dikatakan surat umum karena ditujukan kepada banyak orang, tidak tertentu.
Urutan berdasarkan panjang dan pendeknya surat
Surat – surat Paulus mirip dengan pola surat Yunani kuno, begitu juga degan 2 dan 3 Yohanes. Beberapa surat umum juga mengikuti pola surat Yunani kuno. Sedangkan Ibrani dan Yakobus mengikuti pola Yahudi
ii. Bentuk surat umum Yunani kuno
Pembukaan
Isi
Penutup
Paulus Kemudian memodifikasi surat Yunani kuno sesuai dengan kebutuhan:
Praescriptio (Pembukaan)
Superscriptio (Pengirim)
Adscriptio (Yang dituju)
Salutio (Salam)
Proem (Doa ucapan Syukur dan atau Syafaat)
Thanksgiving
Intercession
Body (Isi surat; tergantung kepada konteks setiap jemaat)
Pembukaan
Permintaan/perintah
Penjelasan/jawaban dari permasalahan
Pengakuan Iman
Kutipan PL
Penutup
Eskatologi
Conclusio
Salam
Doxology
Berkat
iii. Contoh Bentuk Surat Paulus
Letter element Filemon Kolose Efesus Filipi
Praescriptio 1:1-2 1:1-2
Superscriptio 1:1a 1:1a
Adscriptio 1:2a 1:1b
Salutio 1:2b 1:2
Proem
1:3-12 1:3-11
Body 1:13-4:9 1:12-4:19
Chapter 1:13-23 1:12-30;
2:6-15; 2:1-11;dll
3:18-25;dll
Conclusio 4:10-18 4:21-23
Salutio 4:10-18 4:21-22
Doxology - 4:20
Grace 4:18 4:23
iv. Penggalian
Penjelasan metode secara umum (Metode berikut dikembangkan dari buku Hermeneutik Gordon D. Fee; NT Greek in Ministry oleh David Alan Black; dan dengan sedikit modifikasi agar sesuai dengan kebutuhan PPA POFTUI):
1. Survey Konteks Historis
Biasanya bagian ini dipelajari dengan menggunakan alat bantu seperti buku buku survey yang baik, ensiklopedi, dll. Pertanyaan yang dapat membantu seperti
- Siapa penulisnya?
- Siapa penerimanya?
- Apa hubungan antara penulis dan penerima?
- Dimana tempat penulisan?
- Situasi apa yang menjadi dasar penulisan?
- Adakah masalah – masalah khusus dari penerima surat?
- Tujuan Penulisan
- Dimana tempat penerima surat?
Contoh: Efesus
2. Survey Keseluruhan surat
Untuk mengetahui garis besar, logika, atau alur Kitab dan point besar yang diangkat. Biasanya dilakukan dengan membuat Outline Kitab
Contoh: Outline Kitab Efesus
I. 1:1-14 Pendahuluan
1:1-1 Alamat dan Salam
1:3-14 Maksud Allah dalam kekekalan dan waktu
II. 1:15-3:21 Hidup Gereja dalam Kristus
1:15-23 Doa Syafaat Paulus untuk Gereja
2:1-10 Sejarah Gereja juga yang akan datang
2:11-22 Keesaan Gereja
III. 4:1-6:9 Hidup Gereja dalam Masyarakat
4:1:16 Kesatuan Gereja dalam Tubh Kristus
4:17-32 Tingkah laku Kristen
5:1-21 Tingkah Laku orang Kristen dalam dunia
5:22-6:4 Kristus, Gereja, dan Keluarga
6:5-9 Hubungan Tuan dan Hamba
IV.6:10-24 Penutup
6:10-20 Nasehat Paulus
6:21-24 Salam Penutup
3. Survey Bagian / Perikop
Bagian ini dilakukan untuk mengkhususkan penelitian pada perikop atau bagian yang ingin dieksegesikan.Secara metode, bagian ini seperti kita melakukan Outline Kitab, tetapi lingkupnya hanya dalam suatu bagian atau perikop tertentu saja. Kita sebut bagian ini Outline Perikop
Karena pada dasarnya seluruh Kitab merupakan satu kesatuan, maka saat menelaah satu bagian atau perikop pun, kita tidak da[at melepaskannya dari konteks keseluruhan Kitab. Hal yang paling mudah dilakukan untuk melakukannya adalah mencari hubungan sebelum dan sesudah bagian perikop yang kita eksegesiskan.
Kedua metoda ini dilakukan agar kita lebih mengerti secara detail dan juga mempersiapkan kita untuk eksegesis lebih lanjut.
Contoh: Efesus 2:1-10
4. Analisa Sintaks
Sebagian besar surat Yunani kuno, terutama surat Paulus terdiri dari kalimat majemuk bertingkat, yang merupakan pengembangan dari inti kalimat. Maka dari itu diperlukan suatu metode untuk mengambil poin utama dari suatu perikop. Hal ini tidak mutlak dibutuhkan, hanya dapat membantu untuk melihat jalan pemikiran penulis. beberapa poin penting suatu perikop biasanya dapat dilihat dari hasil sintaks yang baik.
Contoh: Ef 2:1-10
1 Poin Penting
2
3
x
4 Poin Penting
5
6
7
8
9
10
5. Buat Alur Logika
Sebelum memulai eksegesis lebih lanjut sebaiknya kita telah mempunyai alur berpikir yang kita dapat dari langkah 3 dan 4 terlebih dahulu. Presaposisi ini bertujuan untuk menguatkan eksegesis kita dan akan memberi informasi tambahan yang banyak.
6. Tentukan di tiap ayatnya kata – kata yang penting dan coba interpretasikan
Pada bagian ini kita sudah mulai mengeksegesiskan bagian lewat setiap ayatnya. Dalam menarik kesimpulan tiap ayat, ada baiknya jika kita juga melihat penggunaan setiap kata yang dipakai, membandingkan dengan beberapa bahasa lain, dan menentukan arti kata tersebut terlebih dahulu.
Contoh: Ef 2
7. Jika dibutuhkan, gunakan beberapa alat bantu eksegesis yang baik.
Terlampir
8. Tentukan Poin – Poin Penting
Setelah selesai mengeksegesikan ayat demi ayatnya, maka disarankan untuk membuat rangkuman point – point penting yang didapat dari langkah sebelumnya
Contoh Point penting Efesus 2:1-10
• Dahulu kita “mati” karena dosa – dosa kita
• Sekarang kita hidup karena Diselamtkan lewat Kristus Yesus
• Keselamatan itu adalah anugerah, bukan pekerjaan manusia
9. Aplikasikan Point – point tersebut dgn relevansi saat ini
L™
Tuesday, July 22, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment